Sebuah kawah bumi yang ditemukan di bagian utara Siberia, diperkirakan terjadi akibat perubahan suhu udara di wilayah tersebut. Demikian hasil penelitian Andrei Plekhanov, peneliti asal Rusia.
Peneliti dari Scientific Research Center of The Arctic itu menjelaskan, lubang kawah terjadi akibat adanya tekanan berlebihan di bawah tanah. Tekanan ini terjadi karena meningkatnya suhu udara di daerah sekitar kawah.
Kesimpulan ini diambil setelah Plekhanov menyusuri kawah yang terletak terletak 30 kilometer atau 18,64 mil dari ladang gas bumi terdekat di Bovanenkovo, bagian sebelah utara dari semenanjung Yamal.
"80 persen dari kawah itu ternyata terdiri dari materi es. Tidak ada jejak ledakan, sehingga menghapus teori bahwa kawah itu terbentuk dari ledakan meteor," jelas Plekhanov seperti yang dilansir SF Gate.
Lubang selebar 60 meter itu dipercaya memiliki kedalaman 260 kaki. Banyak orang menyebutnya sebagai lubang "akhir dunia" karena ukurannya yang cukup dalam dan lebar.
